loading...
Loading...
Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk selalu berbuat baik dan senantiasa menyayangi seorang ibu karena dahsyatnya ridha seorang ibu. Ibu yang telah mengandung selama sembilan bulan penuh dan melahirkan kita ke dunia dengan penuh perjuangan yaitu antara hidup dan mati. Jadi tak heran jika Islam sangat menjunjung tinggi seorang ibu dan Rasulullah pun juga menganjurkan kepada setiap umatnya untuk selalu menyayangi ibu.
Jangan remehkan kekuatan doa! Derajat seorang ibu tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang ayah, hal ini dapat dilihat dari hadits Rasulllah SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah telah diceritakan bahwa ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah dan bertanya kepada beliau siapakah manusia di dunia ini yang harus dia hormati dan sayangi terlebih dahulu. Rasulullah menjawab ibumu, kemudian sang pemuda bertanya lagi siapa lagi selanjutnya, Rasulullah menjawab kembali ibumu hingga tiga kali kemudian pada jawaban yang keempat berubah menjadi ayahmu.
Dari hadits ini dapat dilihat bahwa sosok seorang ibu merupakan sosok yang paling utama untuk disayangi dan dihormati, bahkan letak surga berada di bawah kaki ibu yaitu keridhaan ibu merupakan kunci untuk menuju surga karena ridha ibu merupakan ridha Allah SWT dan murka ibu merupakan murka Allah SWT.
Ada satu cerita di zaman Rasulullah yang menceritakan betapa dahsyatnya doa seorang ibu bagi anaknya. Cerita ini menceritakan Al-Qamah yang sedang sakit dan dalam keadaan sekarat. Istri Al-Qamah mendatangi Rasulullah dan mengabarkan bahwa suaminya sakit keras. Rasulullah mengutus ketiga sahabatnya untuk menjenguknya dan melihat keadaannya.
Al-Qomah dalam keadaan koma dan meskipun sahabat Rasululllah telah membacakan ayat-ayat suci Al-Quran tetapi keadaannya tetap tidak ada perubahan dan mulit Al-Qomah seakan terkunci tidak dapat menyebut asma Allah SWT. Ketiga sahabat Nabi pun mendatangi Rasulullah dan mengabarkan akan keadaan Al-Qomah yang semakin memprihatinkan karena kesakitan sekarat dan tidak kunjung meninggal juga.
Rasulullah akhirnya menemui Al-Qomah dan bertanya kepada istrinya apakah ibu Al-Qomah masih hidup. Istri Al-Qomah menjelaskan bahwa ibunya masih hidup dan tinggal jauh dari mereka. Rasulullah akhirnya mengajak para sahabat untuk menemui ibu Al-Qomah untuk mengabarkan keadaan anaknya saat ini.
Sesampainya di rumah ibu Al-Qomah, Rasulullah menceritakan keadaan Al-Qomah kepada ibunya tetapi sang ibu seakan tidak peduli dengan keadaan anaknya tersebut. Ibu Al-Qomah ternyata telah dikecewakan oleh anaknya semenjak dirinya memiliki seorang istri dan Al-Qomah selalu menyakiti hatinya. Rasa sakit hati dan kecewa yang dirasakan ibu Al-Qomah membuatnya tidak ingin memaafkan anaknya tersebut.
Rasulullah menasehati ibu Al-Qomah untuk memaafkan anaknya karena jika tidak mendapatkan maaf maka Al-Qomah akan terus kesakitan dan tidak akan meninggal dengan tenang. Jika ibu Al-Qomah tetap bersikeras tidak ingin memaafkan anaknya maka Rasululllah akan membakar Al-Qomah dengan kayu bakar agar cepat meninggal dan terbebas dari semua penderitaannya saat ini.
Mendengar penuturan Rasulullah, akhirnya ibu Al-Qomah bersedia untuk memaafkan semua kesalahan dan dosa anaknya sehingga Al-Qomah dapat meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dengan menyebut asma Allah SWT, inilah keajaiban doa seorang ibu.
Cerita di atas merupakan cerminan dan gambaran bagaimana dahsyatnya keridhoan ibu terhadap anaknya. Rodho seorang ibu merupakan ridho Allah SWT dan kemurkaannya merupakan murka Allah SWT. Jadi sebagai seorang anak, janganlah sekali-kali menyakiti hati seorang ibu dan teruslah menghormati serta menyayangi mereka dengan sepenuh hati.
Demikian informasi seputar dahsyatnya ridha seorang ibu yang harus diketahui oleh seorang muslim karena ridho ibu adalah ridho Allah SWT.
loading...
0 Response to "Dahsyatnya Ridha Seorang Ibu"
Posting Komentar