About

Kisah Khalifah Umar Bin Khattab Menolong Wanita Melahirkan

loading...
Loading...



Ketika Amirul Mukminin Umar ra memegang jabatan sebagai khalifah, beliau seringkali meronda di malam hari untuk menjaga kota. Pada suatu malam, seperti biasa Umar ra keluar pada malam hari untuk meronda. Tiba-tiba pandangan Umar tertuju ke arah sebuah kemah tua berbahan kulit unta yang berdiri tegak di tanah lapang, yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Kemudian Umar ra menghampirinya, dari dalam kemah, terdengar suara rintihan seorang perempuan sedangkan di luar kemah itu duduk seorang laki-laki yang sedang termenung.

Umar pun memberi salam kepada orang itu, “Assalamualaikum.” Kemudian Umar duduk di sebelahnya dan bertanya, “Dari mana anda datang?”

Orang itu menjawab, “Wahai tuan, sesungguhnya saya ini seorang orang asing yang datang dari sebuah hutan dan saya datang untuk mengharap belas kasihan dari Amirul Mukminin.” Orang asing tersebut tidak mengetahui bahwa tamunya tersebut adalah seorang khalifah.

Umar ra menawarkan jasa kepada lelaki itu, “Kalau anda memerlukan sesuatu, saya bersedia membantu.” Umar ra pun bertanya lagi, “Mengapa terdengar suara rintihan dari dalam kemah?”

Orang itu berkata kepada Umar, “Silakan engkau pergi dan uruslah pekerjaanmu sendiri.”

Umar berkata lagi, “Tolonglah, beritahukan kepadaku, barangkali aku dapat menolongnya.”

Orang itu berkata, “Wahai saudara, jika benar saudara ingin mengetahuinya, akan aku beritahukan. Sesungguhnya yang merintih-rintih di dalam kemah tua ini adalah istri saya yang sedang mengerang kesakitan karena hendak melahirkan.”

Umar ra bertanya, “Adakah seseorang di dalam kemah ini yang sedang merawatnya?”

“Tidak ada seorang pun,” jawab orang itu.

Setelah Umar ra mendengar hal itu, kemudian beliau bergegas pulang ke rumahnya, lalu memberitahukan kepada istrinya, Ummu Kultsum ra, kata beliau, “Wahai istriku, sesunguhnya Allah SWT telah membuka jalan bagimu, jalan yang mulia di sisi Allah SWT, agar kamu mendapat peluang untuk berjasa malam ini.”

Dengan terkejut dan penuh harap, kemudian Ummu Kultsum bertanya, “Apa maksudmu wahai Amirul Mukminin?”

Umar menjawab, “Dengarlah istriku, di ujung sebelah sana terdapat sebuah kemah tua yang penghuninya datang dari hutan, dan di dalam kemah itu terdapat seorang perempuan yang mengerang menahan rasa sakit karena hendak melahirkan anaknya tanpa seorang pun yang merawatnya.”

Ummu Kultsum kemudian menjawab, “Wahai suamiku, aku bersedia merawatnya, karena kewajibanku adalah menyempurnakan hasrat dan kesucian hati suamiku.”

Perlu diketahui bahwa Ummu Kultsum adalah anak perempuan dari Fatimah ra dan cucu Nabi Muhammad SAW. Bukanlah bagi beliau, mudah saja menolak permintaan suaminya. Tetapi Ummu Kultsum sanggup berkorban untuk saudaranya yang memerlukan pertolongan.

Ummu Kultsum pun menuruti permintaan suaminya, kemudian segera menuju ke rumah tua itu, sedangkan Umar ra berjalan di sebelahnya. Setelah sampai, Ummu Kultsum pun masuk ke dalam kemah dan Umar menunggu di luar sambil menyalakan api untuk memasak makanan bagi kedua penghuni kemah tua itu. Sebentar kemudian terdengar Ummu Kultsum memanggil suaminya dari dalam kemah itu, “Ya Amirul Mukminin, ucapkanlah tahniah (ucapan selamat) tanda kesyukuranmu untuk saudaramu ini karena ia telah melahirkan seorang anak laki-laki.”

Ketika mendengar panggilan “Amirul Mukminin” dari Ummu Kultsum, penghuni kemah itu merasa malu. Mereka baru menyadari bahwa orang yang selama ini bersusah payah berkorban menolong mereka adalah seorang Khalifah yang terkemuka dan mulia.

Tetapi Umar ra mengerti perasaan saudaranya terhadap dirinya, lalu Umar dengan suara lembut berkata, “Tidak mengapa saudara, janganlah kedudukanku ini membebani perasaan saudara.”

Setelah itu Umar ra meletakkan cerek air di tepi kemah itu, lalu menyuruh istrinya membawa masuk ke dalam dan memberi makanan yang telah dimasaknya tadi, kepada istri penghuni kemah itu, seperti dikutip dari Hikayat Para Sahabat, hal 640-642.

Setelah semuanya selesai, Umar ra pun berpamitan sambil berkata, “Datanglah menemuiku besok, aku akan mencoba menolongmu.”
loading...

0 Response to "Kisah Khalifah Umar Bin Khattab Menolong Wanita Melahirkan"

Posting Komentar