loading...
Loading...
ya ini benar-benar pernah terjadi dan nyata, siapa orang yang bisa tidur selama tiga tahun ini, pasti bukanlah orang biasa? Memang benar orang yang pernah tidur selama 3 tahun ini adalah seorang Wali dengan ilmu yang yang sangat tinggi, dialah Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan wali yang terkenal ditanah jawa.
Sunan Kalijaga dikenal sebagai Robinhood indonesia, karena di waktu muda dia menggunakan topeng dan sering mencuri harta orang-orang kaya dan pelit yang kemudian dia bagikan ke masyarakat miskin di pedesan-pedesaan. Sunan kali jaga keturunan dari keluarga terpandang, tapi dia diusir dari rumah karena ketahuan sering mencuri makanan yang akan disetorkan ke kerajaan majapahit saat itu.
Kemudian setelah di usir dia menyamar menjadi pahlawan bertopeng yang suka mencuri harta orang kaya dan di bagikan kepada orang-orang miskin. Pada suatu ketika ada penjahat yang menyamar sperti sunan kalijaga dengan mengenakan pakaian juga topeng sperti sunan kali jaga, dia bersama komplotannya melakukan perampokan besar-besaran, dan ketua perampok tersebut mengenakan topeng mirip dengan sunan kalijaga, saat itu ketua perampok sedang memperkosa seorang gadis cantik di desa,
sunan kalijaga yang mengetahui hal tersebut langsung mendatangi kejadian dengan mengenakan topengnya, al hasil setelah perampok selesai memperkosa barulah sunan kalijaga tiba ditempat kejadian, saat itu pula semua warga desa sudah mengepungnya, perampok tersebut berhasil kabur, dan akhirnya sunan kalijaga yang dituduh melakukan permerkosaan tersebut, hal ini membuat keluarga malu, yang akhirnya Sunan kalijaga di usir dari kampungnya.
Pertememuan dengan Sunan Bonang
Setelah diusir Sunan Kalijaga mengembara tanpa tujuan yang pasti, pada akhirnya dia menetap di hutan kaliwangi dan bertahun-tahun lamanya, dia tetap menjadi perampok budiman dengan merampok harta orang kaya yang kemudian di bagikan ke orangorang miskin. Di hutan kaliwangi sunan kalijaga mengganti namanya yang dulunya Raden Said menjadi Berandal Lokajaya.
Pada suatu hari, ada seseorang berjubah puti melewati hutankaliwangi, Dari kejauhan Sunan kalijaga sudah mengincarnya karena orang tersebut membawa tongkat yang berkilauan seperti emas, setelah prang tersebut dekat, tanpa banyak bicara tongkat itupun direbut oleh sunan kalijaga dan orang berjubah itupun jatuh tersungkur.
Dengan susah payah orang tersebut mencoba untuk bangun, sementara itu sunan kalijaga mengamati tongkat tersebut yang ternyata bukan emas. Karena orang tua berjubah tersebut menangis, sunan kalijaga pun meminta maaf dan mengembalikan tongkatnya. Akan tetapi orang tua tersebut menangis bukan karena tongkatnya direbut melainkan karena dia merasa berdosa gara-gara ada rumput yang tercabut saat dia terjatuh. Mendengar perkataan orang tersebut bergetarlah hati sunan kalijaga, Ke,udian orang tua itupun bertanya kepada sunan kalijaga.
Pertememuan dengan Sunan Bonang
Setelah diusir Sunan Kalijaga mengembara tanpa tujuan yang pasti, pada akhirnya dia menetap di hutan kaliwangi dan bertahun-tahun lamanya, dia tetap menjadi perampok budiman dengan merampok harta orang kaya yang kemudian di bagikan ke orangorang miskin. Di hutan kaliwangi sunan kalijaga mengganti namanya yang dulunya Raden Said menjadi Berandal Lokajaya.
Pada suatu hari, ada seseorang berjubah puti melewati hutankaliwangi, Dari kejauhan Sunan kalijaga sudah mengincarnya karena orang tersebut membawa tongkat yang berkilauan seperti emas, setelah prang tersebut dekat, tanpa banyak bicara tongkat itupun direbut oleh sunan kalijaga dan orang berjubah itupun jatuh tersungkur.
Dengan susah payah orang tersebut mencoba untuk bangun, sementara itu sunan kalijaga mengamati tongkat tersebut yang ternyata bukan emas. Karena orang tua berjubah tersebut menangis, sunan kalijaga pun meminta maaf dan mengembalikan tongkatnya. Akan tetapi orang tua tersebut menangis bukan karena tongkatnya direbut melainkan karena dia merasa berdosa gara-gara ada rumput yang tercabut saat dia terjatuh. Mendengar perkataan orang tersebut bergetarlah hati sunan kalijaga, Ke,udian orang tua itupun bertanya kepada sunan kalijaga.
"anak muda sebenarnya apa yang engkau cari didalam hutan ini"
"saya menginginkan harta" jawab sunan kalijaga dengan menyamar sebagai Berandal jayaloka
"Untuk siapa?" tanya kembali orang tua tersebut
"Saya bagikan ke fakir miskin dan orang-orang yang menderita" jawab sunan kalijaga
"Sungguh mulia hatimu, tapi sayang caramu itu keliru"
"Orang tua apa maksudmu?"
"Boleh bertanya anak muda, jika engkau mencuci pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu ini benar?" tanya orang tua tersebut.
"Sungguh tindakan yang bodoh, hanya akan menambah kotor dan bau pakaian tersebut" jawab sunan kalijaga
Orang tua itupun tersenyum sambil berkata "Demikian pula amal yang engkau lakukan.
Engkau bersedekah dengan barang yang didapat dengan cara haram, itu sama halnya mencuci pakaian dengan air kencing".
Sunan kalijagapun kaget bukan main, dan inilah jawaban yang dia cari-cari. Rasa malu mulai menghujam di lubuk hatinya, betapa keliru perbuatannya selama ini, dan sanan kalijagapun mulai menyukai orang tua tersebut.
Orang tua tersebut kembali melanjutkan perkataannya
"Banyak hal yang terkait dalam usaha mengentas kemiskinan dan penderitaan rakyat saat ini. Engkau tidak bisa mengubahnya hanya dengan memberikan bantuan makan dan uang kepada para penduduk miskin. Engkau harus memperingatkan para pengusaha yang zalim agar mau mengubah caranya memerintah agar tidak sewenang-wenang. Engkau juga harus dapat membimbing rakyat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya"
Mendengar itu sunan kalijaga pun semakin terpana kepada orang tua tersebut. Kemudian orang tua tersebut kembali berkata
" Kalau engaku mau bekerja keras dan hanya ingin beramal dengan cara yang mudah, maka ambilah itu, itu adalah barang yang halal, ambilah sesukamu," dengan menujuk ke arah pohon aren.
Mata Sunan kalijaga pun terbelalak melihat pohon aren tersebut menjadi emas. Awalnya sunan kalijaga mengira itu adalah sihir, setelah dia beberapa kali mencoba penangkal sihir ternyata itu bukanlah sihir. Kemudian sunan kalijagapun memanjat buah aren tersebut, tiba-tiba buah aren tersebut rontok dan sunan kalijagapun jatuh pingsan.
Setelah dia sadar dari pingsan, pohon aren tersebut berubah menjadi pohon biasa lagi, Sunan kalijagapun bangkit dan mencari orang tua tersebut. Terlihat dari kejauhan orang tua tersebut, sunan kalijaga mengejarnya dengan penuh tenaga dan akhirnya sampai juga sunan kalijaga di belakang orang tua tersebut.
Orang tua tersebut berhenti karena didepan ada sungai yang besar.
"Tunggu" ucap sunan kalijaga
"Sudikah kiranya tuan menerima saya sebagai murit" mohon sunan kali jaga dengan nafas ngos-ngosan karena habis berlari mengejarnya.
" Menjadi muritku" jawab orang tua tersebut
" Mau belajar apa" lanjut orang tua tersebut
" Apa saja asalkan tuanmau menerima saya sebagai murit tuan" jawab sunan kalijaga
" Berat anak muda, bersediakan kau menerima syarat-syaratnya"
" Saya bersedia"
Lelaki tua itupun menancapkan tongkat di tepi sungai, dan memerintahkan sunan kalijaga untuk menjaganya tak boleh beranjak dari tempat itu sebelum orang tua tersebut kembali menemuinya ditempat tersebut.
Sunan kali jagapun menerima syarat tersebut.
Sunan kalijagapun semakin terkejut ketika orang tua tersebut berjalan diatas sungai, seperti jalan didaratan, sunan kalijagapun semakin yakin kalau calon gurunya adalah orang yang berilmu tinggi.
Setelah orang tua itu pergi, sunan kalijaga duduk dengan bersila, dia membaca ayat Alqur'an Yaitu kisah Ashabul Kahfi, maka iapun berdoa kepada Allah untuk ditidurkan seperti para pemuda di gua Kahfi.
Sunan kalijagapun kaget bukan main, dan inilah jawaban yang dia cari-cari. Rasa malu mulai menghujam di lubuk hatinya, betapa keliru perbuatannya selama ini, dan sanan kalijagapun mulai menyukai orang tua tersebut.
Orang tua tersebut kembali melanjutkan perkataannya
"Banyak hal yang terkait dalam usaha mengentas kemiskinan dan penderitaan rakyat saat ini. Engkau tidak bisa mengubahnya hanya dengan memberikan bantuan makan dan uang kepada para penduduk miskin. Engkau harus memperingatkan para pengusaha yang zalim agar mau mengubah caranya memerintah agar tidak sewenang-wenang. Engkau juga harus dapat membimbing rakyat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya"
Mendengar itu sunan kalijaga pun semakin terpana kepada orang tua tersebut. Kemudian orang tua tersebut kembali berkata
" Kalau engaku mau bekerja keras dan hanya ingin beramal dengan cara yang mudah, maka ambilah itu, itu adalah barang yang halal, ambilah sesukamu," dengan menujuk ke arah pohon aren.
Mata Sunan kalijaga pun terbelalak melihat pohon aren tersebut menjadi emas. Awalnya sunan kalijaga mengira itu adalah sihir, setelah dia beberapa kali mencoba penangkal sihir ternyata itu bukanlah sihir. Kemudian sunan kalijagapun memanjat buah aren tersebut, tiba-tiba buah aren tersebut rontok dan sunan kalijagapun jatuh pingsan.
Setelah dia sadar dari pingsan, pohon aren tersebut berubah menjadi pohon biasa lagi, Sunan kalijagapun bangkit dan mencari orang tua tersebut. Terlihat dari kejauhan orang tua tersebut, sunan kalijaga mengejarnya dengan penuh tenaga dan akhirnya sampai juga sunan kalijaga di belakang orang tua tersebut.
Orang tua tersebut berhenti karena didepan ada sungai yang besar.
"Tunggu" ucap sunan kalijaga
"Sudikah kiranya tuan menerima saya sebagai murit" mohon sunan kali jaga dengan nafas ngos-ngosan karena habis berlari mengejarnya.
" Menjadi muritku" jawab orang tua tersebut
" Mau belajar apa" lanjut orang tua tersebut
" Apa saja asalkan tuanmau menerima saya sebagai murit tuan" jawab sunan kalijaga
" Berat anak muda, bersediakan kau menerima syarat-syaratnya"
" Saya bersedia"
Lelaki tua itupun menancapkan tongkat di tepi sungai, dan memerintahkan sunan kalijaga untuk menjaganya tak boleh beranjak dari tempat itu sebelum orang tua tersebut kembali menemuinya ditempat tersebut.
Sunan kali jagapun menerima syarat tersebut.
Sunan kalijagapun semakin terkejut ketika orang tua tersebut berjalan diatas sungai, seperti jalan didaratan, sunan kalijagapun semakin yakin kalau calon gurunya adalah orang yang berilmu tinggi.
Setelah orang tua itu pergi, sunan kalijaga duduk dengan bersila, dia membaca ayat Alqur'an Yaitu kisah Ashabul Kahfi, maka iapun berdoa kepada Allah untuk ditidurkan seperti para pemuda di gua Kahfi.
Akhirya pun sunan kalijaga tertidur selama 3 tahun, 3 tahun kemudian orang tua tersebut kembali menemui sunan kalijaga, tubuh sunan kalijaga pun sudah dirambati akar dan rumput dan tidak bisa dibangunkan, sunan kalijagapun akhirnya bisa dibangunkan dengan cara orang tua tersebut mengumandangkan AZAN, kemudian tubuh sunan kalijagapun dibersihkan dan diberi pakaian baru, yang kemudian sunan kalijaga dibawa ketuban, dan diajari dengan pelajaran yang sesuai tingkatannya yaitu tingkat waliALLAH.
loading...
0 Response to "Kisah Nyata, Orang Indonesia Pernah Tidur Selama 3 tahun"
Posting Komentar