loading...
Loading...
Dalam setiap kali shalat jumat ada saja ikhwan yang kehilangan sandal. Padahal anjuran orang agar shalat jumat memakai sandal yang jelek agar tidak hilang dan tidak menimbulkan keinginan orang lain untuk mencurinya telah diikutinya. Namun tetap saja sandal itu bisa hilang.
Memang harga sandal tidaklah seberapa namun fungsinya sangat dirasakan di kala kehilangan karena kaki harus berpanas ria dan malu juga karena pulang harus nyeker tak bersandal kerumah.
Sandal adalah alas kaki yang bermanfaat melindungi kaki dari batu kerikil tajam, beling dan hal yang membahayakan kaki. Sehebat apapun fungsinya benda ini selalu di bawah dan diinjak-injak. Walaupun demikian benda inilah yang setia mengantarkan dan menjadi saksi kala diri jalan kaki berangkat shalat berjamaah termasuk dalam menunaikan shalat jumat ke mesjid.
Ada 3 kisah sederhana, bahwa sandal bahkan yang sangat jelek dapat mengantarkan penggunanya masuk surga. Bagaimana kisahnya?.
1. Kisah pemilik sandal yang dijamin Nabi Saw masuk syurga
Suatu hari, para sahabat Nabi Muhammad saw sedang duduk di serambi masjid. Tiba-tiba, Nabi Muhammad saw bersabda, “Sebentar lagi akan ada seorang ahli surga yang mengenakan sandal jelek lewat di depan kita.”
Sontak semua sahabat kaget dan tertegun. Siapakah orang yang dimaksud nabinya? Mereka pun saling berpandangan dan tidak sabar ingin mengetahui laki-laki yang disebutkan nabi saw. Di tengah keheranan itu, tiba-tiba muncullah seorang laki-laki berjalan di depan mereka dengan mengenakan sandal rusak yang nyaris tak dapat digunakan.
Melihat penampilannnya, para sahabat berpikir, “Tak mungkin orang ini yang dimaksud Rasulullah saw tadi.” Lalu, mereka pun meneruskan menunggu kedatangan orang yang dimaksud Nabi Muhammad saw. Saat menunggu, mereka melihat orang tadi berlalu didepan masjid dan masih terlihat mengenakan sandal jelek itu. Lagi-lagi, para sahabat berpikir, “Tak mungkin orang ini yang dimaksud Rasulullah saw”. Lalu, mereka pun meneruskan menunggu lagi.
Tak lama kemudian, lelaki tadi pun berjalan melintas di depan para sahabat dan masih menggunakan sandal jelek dan rusak itu. Maka, mereka pun baru yakin bahwa lelaki itu pastilah yang dimaksud Rasululllah saw.
Setelah yakin dengan semua yang dialaminya, mereka pun berusaha mendapatkan informasi dimana istimewanya orang sehingga nabi saw menyebutkan sebagai ahli surga? Dan para sahabat itu berusaha mengikuti lelaki itu untuk mengetahui tinggalnya.
Tampaklah lelaki itu memasuki sebuah rumah. Terlihat rumah itu biasa-biasa saja dan cenderung sederhana, sehingga tak ada yang istimewa dengan rumah itu. Ketika lelaki itu sudah masuk ke rumahnya, para sahabat pun berusaha mengikutinya. Lalu, masuklah mereka ke rumah lelaki itu.
“Assalaamu’alaikum” ucap sahabat di depan pintu. Lelaki pemilik rumah itu langsung menjawab salam para sahabat dan menemuinya dengan ramah. Lalu, para sahabat para sahabat minta izin untuk dapat tinggal selama 3 hari untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan harian yang dilakukan lelaki itu. Lelaki itu mengizinkan mereka tinggal.
Hari pertama para sahabat tinggal di rumah lelaki itu, tak ada satu pun kebiasaan istimewa yang dilakukan lelaki itu. Sholat, mengaji, dzikir, sedekah, dan semua kebiasaan harian dilakukan biasa-biasa saja. Sholat pun dilakukan di masjid seperti umumnya. Mengaji juga dilakukan hanya beberapa waktu. Dzikir juga dilakukan usai sholat fardlu. Sedekah dilakukan jika memiliki cukup uangnya. Tidak ada satu pun kebiasaan istimewa yang terlihat.
Semua yang dilihat dan diperhatikan hari pertama terjadi lagi pada hari kedua dan ketiga. Tidak ada satu pun kegiatan istimewa yang dilakukan lelaki itu. Semua berjalan biasa-biasa saja. Lalu, mengapa Rasulullah saw mengatakan bahwa lelaki itu menjadi ahli surga?.
Karena sudah tiga hari tinggal bersama dengan lelaki itu, para sahabat pun akhirnya bertanya kepada lelaki itu : “Wahai si Fulan, selama tiga hari kami sudah tinggal bersama Anda. Namun, kami tidak menemukan satu pun keistimewaan pada diri Anda. Lalu, mengapa sehingga Rasulullah saw menyebutmu sebagai ahli surga?”
Mendengar pertanyaan para sahabat, lelaki itu pun menjawab bahwa dirinya dijamin menjadi ahli surga karena ikhlas menerima keadaan dan tidak memiliki sifat iri, apalagi dengki, sama sekali. “Meskipun kehidupan keluarga kami seperti ini, kami menerima keadaan ini sebagai anugerah kami. Meskipun tetangga kami berkehidupan lebih baik daripada kami, itu sudah menjadi rezekinya. Dan kami menjauhi sifat iri kepadanya, apalagi dengki!”
Begitulah ceritanya seorang laki-laki yang selalu menggunakan sandal jelek dan rusak sebagai cerminan sifat tawadhu dan qonaah sehingga nabi saw berani menjamin orang itu sebagai ahli surga. Dapat disimpulkan bahwa sendal jelek selalu dicerminkan sebagai wujud tawadhu seseorang dan dengan itu ternyata mendapatkan surga adalah murah, tidak harus mahal.
2. Kisah sandal Nabi Idris As
Nabi Idris As meminta pada Malaikat agar diperkenankan memasuki surga. Lalu malaikat maut meminta ijin kepada Allah dan Allah memberinya ijin untuk masuk kedalam surga lalu keluar lagi. Idris lalu masuk kedalam surga dan menaruh kedua sandalnya dibawah sebuah pohon surga lalu dia keluar dari surga.
Dia kemudian berkata kepada malaikat maut, “Aku telah meninggalkan sandalku didalam surga. Kembalikan aku kesurga lagi.” Dia lalu kembali dan masuk kedalam surga dan tidak mau lagi keluar darinya.
Malaikat maut lalu berteriak, “Hei Idris! Keluarlah.” Idris menjawab, “Aku tidak mau keluar, karena dirinya telah melewati mati, dan bagaimana pedihnya mati, dan dirinya juga telah melihat neraka dan setelah melihat surga dirinya juga berkeinginan untuk tetap didalamnya. Permintaan Nabi Idris didengar Allah dan firmanNya kepada malaikat maut, “Biarkan dia, karena aku telah memutuskan bahwa dia termasuk penghuni surga.
3. Kisah sandal Bilal bin Rabah
Bilal bin Rabah adalah nama seorang sahabat yang melalui dia, kita akan dapat banyak pelajaran. Ia adalah seorang mantan budak orang kafir yang sering dihina karena kulitnya yang hitam bahkan ia pernah diseret dengan posisi telungkup dan tangan diikat ke kuda di tengah panasnya padang gurun Arab karena kesaksiannya akan Islam. Bilal sangat teguh dalam Islam dan sangat Sabar dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang berat.
Maka, Maha Suci Allah yang telah meninggikan seorang Bilal bin Rabah melalui Nabi Muhammad Saw dalam hadits berikut:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Bahwasannya Nabi Saw pernah bersabda kepada Bilal selepas shalat Shubuh:
loading...
0 Response to "Kisah sandal yang membawa pemiliknya ke surga"
Posting Komentar