loading...
Loading...
Kisah sedih ini akan menyadarkan Anda para pembaca, untuk tidak menghakimi sebelum mendapatkan informasi dan bukti yang benar. Bahkan seorang Nabi Allah sekalipun, yaitu Sulaiman AS, meminta untuk seluruh makhluk yang di pimpinnya untuk “tabayyun” atau membuktikan kebenaran suatu berita sebelum akhirnya Beliau mengambil keputusan.
Tabayyun-nya Nabi Sulaiman yang dikisahkan dalam Al Quran Surah An Naml ayat 22, yakni ketika Beliau mendapati kabar dari burung Hud-hud, bahwa ada sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang Ratu yang belum mengakui Allah sebagai satu-satunya Dzat yang wajib di sembah.
Ketika itu Nabi Sulaiman berkata : “Kita akan melihat, apakah kamu termasuk dari golongan yang terpercaya atau golongan pendusta”
Kisah sepasang sepatu lusuh dan seragam sekolah ini akan mengajarkan kita untuk tabayyun akan suatu kejadian di sekitar kita. Kisah ini bermula saat seorang guru yang mengajar sekolah dasar kelas sore, mendapati seorang muridnya datang terlambat.
Murid itu selain datang terlambat ke sekolah, seragam dan sepatunya tampak terlihat lusuh dan kotor. Pak guru kemudian memberi peringatan kepada murid tersebut untuk tidak terlambat lagi besok. Pak guru juga meminta agar murid itu mengenakan seragam yang rapi dan bersih.
Esok sore, murid itu kembali datang terlambat ke sekolah, masih dengan sepatu lusuh dan seragam dekil yang sama. Murid itu tidak mau mengatakan alasannya kenapa kembali datang terlambat dengan seragam dan sepatu yang kotor.
Kejadian yang sama, terjadi lagi keesokan harinya. Pak Guru yang mulai tidak sabar, kemudian mengeluarkan ancaman akan memukul murid itu jika besok masih terlambat datang ke sekolah.
Besoknya murid tersebut kembali datang terlambat, tetap dengan sepatu lusuh yang sama dan seragam kotor yang sama juga. Pak Guru yang sebenarnya tidak tega, akhirnya harus memenuhi janjinya untuk memukul si murid menggunakan rotan.
Hukuman itu ternyata tidak juga membuat si murid jera untuk datang terlambat ke sekolah. Namun kali ini, si murid langsung menyodorkan tangannya untuk di pukul Pak Guru. Si murid menyadari kesalahannya dan siap menanggung akibatnya.
Kejadian menyodorkan tangan untuk dipukul rotan bagi si murid yang selalu datang terlambat itu kembali terjadi keesokan harinya. Si murid tetap tidak mau mengatakan alasannya kenapa selalu telat datang ke sekolah dengan juga selalu mengenakan sepatu lusuh dan seragam sekolah kotor.
Lalu apa sebenarnya apa yang terjadi pada si murid yang selalu datang terlambat ke sekolah tersebut? Jawabannya akan terkuak setelah Anda menonton video di bawah ini. Pemandangan menyesakkan dada yang mengharukan akan menyadarkan Anda untuk selalu tabayyun.
loading...
0 Response to "Kisah Sepasang Sepatu Lusuh dan Seragam Sekolah yang Membuat Menangis Haru"
Posting Komentar