About

Sikap Umar bin Khattab Menghadapi Istrinya yang Pemarah

loading...
Loading...



Suatu hari, ada seorang laki-laki datang ke rumah Umar bin Khattab. Setelah diizinkan masuk, laki-laki itu melihat keadaan sekeliling rumah. Lalu laki-laki itu minta izin untuk pergi melanjutkan perjalanannya, namun laki-laki itu kembali lagi.

Umar bin Khattab pun heran melihat perilaku laki-laki itu. Kemudian, Umar mengutus pembantunya dan meminta agar laki-laki itu datang ke hadapannya. Setelah itu, Umar bertanya kepada laki-laki itu, “Untuk apa kamu datang kemari? Mengapa kamu kembali lagi kemari padahal kamu telah diizinkan pergi?”

Laki-laki itu menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, tadinya aku bermaksud mengadu kepadamu tentang perlakuan istriku terhadapku. Tetapi setelah aku mendengar suara istrimu yang keras sedang kamu tidak memarahinya maka aku mengurungkan niatku itu. Dan, dalam hati aku berkata, ‘Jika seorang Amirul Mukminin saja mampu menahan marah menghadapi perilaku istrinya maka tentu aku harus bisa sabar menghadapi perilaku istriku’.”

Kemudian Umar menjawab, “Bagaimana aku tidak sabar terhadap istriku, ia yang memelihara anak-anakku, mempersiapkan kebutuhanku dan mencuci pakaianku?” mendengar komentar Umar tersebut, laki-laki itu menyadari kebaikan-kebaikan yang telah diberikan istrinya kepada dirinya. Dari kisah tersebut, kita dapat mengambil sebuah pelajaran. Hendaknya suami bersikap sabar atas segala perlakuan kurang baik istrinya, sebab banyak juga perlakuan baik istri yang telah dilakukannya yang mungkin para suami lupakan.

Abu Hurairah ra mengabarkan, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seorang mukminmembenci seorang mukminah. Jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya, maka (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat/perangainya yang lain.” (HR Muslim).

Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan, bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian, bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa [4]: 19).
loading...

0 Response to "Sikap Umar bin Khattab Menghadapi Istrinya yang Pemarah"

Posting Komentar