loading...
Loading...
Cerita Cinta Sedih dan Pilu - Warning…!!! Buat pembaca yang cengeng, dan bermental lemah, mudah meneteskan air mata, sebaiknya jangan baca cerita cinta yang menyedihkan ini. Karena ini adalah kisah cinta yang menyedihkan pilu menyayat hati.
Cinta adalah anugrah terindah yang dimiliki umat manusia, orang yang telah mendapatkan cinta seharusnya hidupnya menjadi bahagia, indah, dan penuh warna. Tapi kenyataan tidak selamanya demikian, terutama cinta yang terjadi diantara pasangan muda-mudi, tidak sedikit yang harus menjalaninya dengan penuh liku, getir dan memilukan.
Cinta itu seperti pedang bermata dua, disatu sisi ia bisa membahagiakan, disisi lain ia justru bisa menjadi sesuatu yang teramat menyakitkan. Tapi meski demikian, orang tidak pernah kapok untuk mencintai dan dicintai, orang terus saja mencari cinta, karena pada hakekatnya cinta itu adlaah kehidupan. Cinta adalah rasa terindah yang harus diraih, ia tidak akan datang sendiri tanpa perjuangan dan pengorbanan.
Berikut ini adalah kisah cinta sedih dua anak manusia yang terpaksa harus berbohong demi kebaikan orang yang dicintainya, walaupun nyawa menjadi taruhannya.
Cerita Cinta Sedih dan Pilu Banget
Iqbal dan Viena adalah sepasang remaja yang saling mencintai. Meski keduanya berasal dari latar belakang yang jauh berbeda satu sama lain. Iqbal berasal dari keluarga kurang mampu, ayahnya hanya petani yang hidupnya pas-pasan, sedangkan Viena adalah gadis semata wayang anak orang kaya raya.
Meski tahu kekasihnya hanyalah seorang pemuda dari keluarga miskin, tapi Viena tak pernah sedikitpun menyesal telah memberi hatinya untuk Iqbal. Iqbal adalah type cowok romantis. Ia banyak sekali mengirimi Viena burung terbuat dari kertas, Viena selalu menyimpan burung kertas pemberian Iqbal dengan rapih, ia menggantung burung-burung itu didalam kamarnya. Dan tak terasa, jumlah burung yang telah digantung Viena jumlahnya telah mencapai ribuan. Setiap kali melipat kertas-kertas itu menjadi seekor burung, Iqbal tak pernah lupa untuk menuliskan segala curahan hatinya, banyak sekali harapan-harapan dan janji sumpah setia yang ia tulis disetiap burung kertas itu.
Iqbal memang cowok romantis, ia menulis kata-katanya sendiri untuk Viena, ia tuangkan segala asa dan citanya pada sehelai kertas yang ia lipat menjadi burung. " Semoga cinta kita abadi" Semoga kebahagiaan selalu tercurah untuk Viena" "Semoga Viena selalu dilindungi Tuhan." "Semoga Viena dijauhkan dari Marabahaya" itulah beberapa tulisan Iqbal pada burung kertas.
Tanpa sadar, burung kertas bikinan Iqbal untuk kekasihnya telah mencapai 1000. Iqbal ingin membuat burung kertas yang ke 1001 secara berbeda, ia mencari kertas transparan untuk dibikin burung, sehingga tulisannya akan kelihatan oleh Viena.
Ketika Iqbal memberikan burung kertas transparan ini, Iqbal berbisik kepada Viena:
“Viena, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar iqbal berkata demikian, menangislah Viena. Ia berkata kepada Iqbal:
“Bal, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!”
Saat mendengar itu Iqbal terkejut bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepadaViena. Ia mengatai Viena matrealistis, tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Iqbal meninggalkan Viena menangis seorang diri.
Setelah kejadian itu, Iqbal mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap Viena dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Hari berganti minggu, minggupun berganti bulan, sampai 3 tahun kemudian kerja keras Iqbal membuahkan hasil, dia mendapatkan promosi jabatan.Iqbal diangkat menjadi kepala cabang di tempat ia bekerja dan setahun kemudian ia telah diangkat menjadi manajer sebuah anak perusahaan tempat dia bekerja.
Iqbal benar-benar bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya menjadi kaya, sakit hatinya akan Viena menjadi cambuk yang positif buat masa depan nya, segala kemudahan dengan mudah ia dapatkan, hingga akhirnya Iqbal bisa memiliki separuh saham dari sebuah perusahaan yang bonafide . Sekarang tak seorangpun tak kenal Iqbal, Dia telah berubah menjadi sosok orang ternama yang sukses.
Sampai disuatu hari Iqbal berkeliling kota dengan mobil mewah nya, dan tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Iqbal pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua Viena, sesaat iqbal berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Iqbal membatalkan niatnya dan ia hanya membuntuti kemana perginya orang tua Viena.
Iqbal sangat terkejut ketika dilihatnya orang tua Viena memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto Viena dalam makam itu. Seketika Iqbal bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam Viena untuk menemui dan bertanya kepada kedua orang tua itu.
Orang tua Viena pun berkata kepada Iqbal:
”Iqbal, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Viena yang terkena kanker rahim ganas. Viena menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.ikutlah ke rumah, kami akan memberikan surat untuk mu dari Viena”
Iqbal pun mengantarkan kedua orang tua itu ke rumah nya.
Orang tua Viena menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Iqbal.
Dengan rasa tak percaya Iqbal membuka dan membaca surat itu.
“Iqbal, maafkan aku. Mungkin saat kau membaca surat ini aku sudah tiada, aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Bal, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Iqbal……….. “
Setelah membaca surat itu, Iqbal terdiam dan termenung, tanpa terasa dia menitikan air mata. Bagaimana tidak, selama ini Ia telah berprasangka terhadap Viena begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Viena teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Viena kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Viena mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Viena sebagai orang matre tak berperasan. Viena telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.
Sungguh sangat mengharukan. Sebuah Cerita Sedih yang amat sangat menyentuh hati. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dibalik Kisah Cinta Iqbal dan Viena tersebut, yang merupakan Cerita Cinta Anak Remaja yang Sangat menyedihkan dan mengharukan.
Dari Cerita sedih dan mengharukan yang dikisahkan oleh Iqbal dan Viena tersebut, dapat di ambil kesimpulan bahwa “Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita”.
Silahkan Share... semoga menjadi Insfirasi untuk para remaja dimanapun berada
loading...
0 Response to "Cerita Cinta Sedih dan Pilu"
Posting Komentar