loading...
Loading...
Danramil 09/Pamotan Kapten Czi Tarmuji (kiri) berbincang dengan Kasrin (tengah) di rumahnya.
Setelah ditunggu-tunggu, Kasrin seorang tukang becak yang naik haji secara gaib dan tidak terdaftar resmi di Kementerian Agama (Kemenag), akhirnya pulang ke rumahnya. Kasrin pulang bersamaan dengan kepulangan rombongan haji Rembang kloter 38, Selasa (4/10) pagi.
Pagi itu, suasana rumah sederhana yang terletak di RT 3/RW 2 Dukuh Gembul, Desa Sumberjo, Pamotan itu nampak ramai. Beberapa warga terus berdatangan ke rumah Kasrin sejak sekitar pukul 10.00 pagi. Mereka secara bergantian masuk ke ruang tamu di rumah berdinding kayu itu untuk silaturrahim kepada sang pemilik rumah.
Satu per satu tamu menyalami pria berusia 60 tahun ini. Dia pun nampak ramah menyambut para tamu. Kasrin menjelaskan, dia sampai di Masjid Jami’ Lasem sekitar pukul 09.00 pagi bersamaan dengan romongan haji lainnya.
”Nderek bis Sarang. Mandap teng Lasem trus dijemput wangsul Gembul,” jelas Kasrin, seperti dilansir Radar Kudus (grup pojoksatu) .
Tak banyak cerita yang keluar dari pria yang sehari-harinya menarik becak di Lasem ini. Saat ditanya kondisinya ketika berada di Mekkah, dia mengaku sehat dan bisa beribadah dengan lancar. Saat menjalankan ibadah, dia mengikuti rombongan haji yang berasal dari Kecamatan Pancur.
Dia mengungkapkan, setiap seminggu sekali selalu memberi amplop berisi uang Rp 50 ribu ke masjid di dukuhnya. Bahkan, sesaat sebelum berangkat dia juga memberi amplop berisi Rp 1 juta ke pengurus masjid. Saat ditanya, uang itu dari siapa Kasrin menjawab yang memberi tidak kelihatan.
”Namanya manusia itu kan beda-beda. Ada yang bisa lihat hal seperti itu, ada yang tidak,” ungkapnya.
Setelah kurang lebih dua jam menjamu para tamu, sekitar pukul 12.00 siang keluarga meminta Kasrin untuk beristirahat demi menjaga kesehatannya.
Di luar rumahnya, beberapa anggota dari Polsek dan Koramil Pamotan nampak berjaga-jaga di depan rumah Kasrin. Itu, bertujuan untuk mejaga agar suasana tetap kondusif ketika banyak tamu berdatangan.
Kasrin Disuruh Pegang Pakian Jin Bu Indi Sampai Tanah Suci
Kasrin menjadi perbincangan ramai setelah naik tanah suci secara gaib. Kasrin meninggalkan rumahnya di Dukuh Gembul Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, selama 44 hari. Kasrin baru tiba pulang ke rumahnya, Selasa (4/10/2016).
Kasrin mengaku menunaikan ibadah haji ke tanah suci, meski namanya tak tercantum dalam daftar jamaah di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) setempat.
Kasrin pun menceritakan pengalamannya selama menunaikan ibadah haji, di tanah suci. Menurut Kasrin, dia dituntun Bu Indi, sosok wanita dari dunia lain (jin).
“Sejak berangkat dari Lasem, pada Selasa (23/8/2916) malam, saya terus nginthil (menempel utawa membuntuti) Bu Indi,” kata Kasrin.
Menurut Kasrin, Indi merupakan pengguna jasa becaknya sejak 21 tahun silam. Rumah Indi tak jauh dari Balai Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem, Rembang. Sebelum mengenal Bu Indi, lokasi rumah perempuan itu adalah hamparan tanah kosong.
“Tapi saya melihatnya di situ ada rumah. Mungkin kalau yang lihat orang lain, ya masih tanah kosong, tak ada rumah di situ,” tambah Kasrin.
Sejak berangkat dari Lasem, Bu Indi selalu berada di dekat Kasrin. Bu Indi memerintahkan Kasrin untuk memegangi pakaian bagian belakangnya.
“Waktu di dalam bus, Bu Indi duduk di samping saya. Kami duduk di bagian tengah, tapi sepertinya orang-orang di bus tak melihat kami,” tambah Kasrin.
Hal serupa juga dialami Kasrin saat sampai di Debarkasi Donohudan, Boyolali. Saat rombongan naik pesawat, Kasrin juga ikut. Namun orang-orang di sekitarnya seperti tak sadar bahwa dia dan Bu Indi juga ikut bersama mereka.
Tak hanya itu, Kasrin juga luput dari pemeriksaan petugas bandara. Kasrin pun terbang bersama rombongan jamaah haji lainnya.
Setelah tiba di tanah suci, Bu Indi mewanti-wanti Kasrin agar jangan sekalipun terpisah. Menurut Bu Indi, jika sampai terpisah Kasrin tak akan bisa pulang kembali ke tanah air.
“Di tanah suci selama 44 hari menunaikan ibadah haji. Saya selalu nginthil bu Indi. Baik saat sa’i, tawaf mengelilingi Ka’bah, salat, dan lain-lain,” tandas Kasrin.
Sementara itu, Ketua Regu jamaah haji asal Pancur Abdul Rozak mengaku, sama sekali tak pernah bertemu dengan Kasrin baik saat di Mekkah maupun ketika pemulangan kemarin. Bahkan ketika sampai di Masjid Jami’ Lasem, ta’mir masjid setempat mengumumkan dari 75 jamaah haji yang transit tidak ada yang bernama Kasrin.
”Takmir memberitahu itu karena sebelumnya banyak orang yang bertanya ke pengurus masjid,” jelas Rozak.
Dia mengaku, saat di Mekkah memang memperoleh kabar tentang keberangkatan Kasrin ke tanah suci dari keluarganya. Namun, dia bersama rombongan lainnya tak pernah melihat keberadaannya.
loading...
0 Response to "Kisah Kasrin, Tukang Becak Naik Haji Secara Gaib Ditemani Jin Bu Indi"
Posting Komentar